Tsunami terjadi 15 menit setelah gempa 7,2 skala Richter pukul 21.42, Senin 25 Oktober di pesisir barat Kepulauan Mentawai, korban-korban tewas terus bertambah. Sampai Rabu 27 Oktober 2010 pukul 18.00, sudah mencapai lebihdari 200 orang tewas.
Sehari sesudahnya, yakni 26 Oktober 2010 sekitar pukul 17.00, gunung Merapi mengeluarkan letusan sekitar tiga kali. Semburan material Merapi diperkirakan mengarah ke selatan, tepatnya ke arah Kaliurang, Sleman, Yogyakarta. Bukti letusan ditandai dengan menggumpalnya awan panas atau wedhus gembel yang membawa material pasir panas versuhu 500 derajat Celcius. Gumpalan awan panas tersebut mampu mencapai 6 kilometer dari sumber letusan dan menerjang perkampungan yang akhirnya menimbulkan beberapa orang tewas. Hingga saat tulisan ini diposting, korban telah mencapai 29 orang tewas. Satu diantara korban tewas tersebut adalah Mbah Marijan.
Inalillahi wainna ilaihiroji’un.
Kami keluarga besar SPERO JOG-JA mengucapkan turut berduka cita yang mendalam.... Semoga apa yg terjadi mampu menjadi ibrah bagi kita semua untuk selalu dekat dengan Allah SWT.(NW)
selamat atas berdirinya blog smp2jogorogo, bravo
BalasHapus